JagatBisnis.id, Jakarta, 5 Desember 2024 – Diplomat Success Challenge (DSC) berpartisipasi dalam sharing session yang mengangkat tema “Sustainable Partnership for Impact” pada ajang bergengsi 19th Markplus Conference yang berlangsung di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place SCBD, Jakarta pada Kamis (5/12/2024).

Dalam sesi ini, DSC berbagi wawasan dan pengalaman terkait pentingnya membangun kemitraan yang tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, namun juga pada keberlanjutan dan dampak jangka panjang.
Melalui narasi yang kuat dan berbasis data, DSC mengungkapkan bagaimana kemitraan yang berlandaskan nilai-nilai keberlanjutan dapat menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah bagaimana DSC telah menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari sektor bisnis, pemerintah, hingga komunitas lokal, untuk mewujudkan tujuan-tujuan bersama yang saling menguntungkan.
Dalam sesi tersebut, DSC menekankan pentingnya pendekatan yang berbasis pada aspek keberlanjutan, di mana setiap kolaborasi yang dilakukan tidak hanya mendatangkan nilai komersial, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan menghadirkan berbagai studi kasus nyata, DSC menunjukkan bagaimana kerjasama yang inklusif dan berbasis nilai-nilai keberlanjutan dapat menghasilkan dampak yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian.

Edric Chandra, Program Initiator Diplomat Success Challenge, mengatakan, “Diplomat Success Challenge mendorong ekonomi biru atau blue economic yang belum maksimal digarap. Bentangan lautan dari Sabang sampai Merauke adalah potensi besar cerukan ekonomi yang tidak boleh dilupakan.”
“Peta jalan atau roadmap menuju blue economic baru dibuat oleh Badan Penanaman Modal sejak tahun 2023. DSC menekankan pentingnya pendekatan yang berbasis pada aspek keberlanjutan, di mana setiap kolaborasi yang dilakukan tidak hanya mendatangkan nilai komersial, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” jelas Edric.

Menurut Edric, dengan menghadirkan berbagai studi kasus nyata, DSC menunjukkan bagaimana kerja sama yang inklusif dan berbasis nilai-nilai keberlanjutan dapat menghasilkan dampak yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan perekonomian. “Salah satu yang kita bicarakan adalah blue economic. Negara kita adalah negara maritim karena 60 persennya perairan,” katanya.

Partisipasi DSC dalam konferensi ini tidak hanya memberikan perspektif baru tentang bagaimana kemitraan dapat memberikan dampak positif, tetapi juga menginspirasi para peserta untuk berpikir lebih luas tentang bagaimana mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam hubungan bisnis mereka, demi mencapai tujuan bersama yang lebih besar.
Melalui sesi ini, DSC menunjukkan bahwa keberlanjutan dalam kemitraan bukanlah sebuah pilihan, tetapi sebuah keharusan untuk menciptakan dampak nyata yang lebih besar, sekaligus mencapai kesuksesan yang dapat dinikmati oleh semua pihak.