JagatBisnis.id, Jakarta, 7 Desember 2024 – Smartick Indonesia, penyedia platform pendidikan online yang menawarkan program belajar matematika untuk anak-anak, secara resmi memperkenalkan Cara Belajar Matematika 15 Menit Setiap Hari dalam acara soft launching bertajuk Matematika untuk Semua.

Acara yang diselenggarakan di Casakhasa Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (7/12/2024) ini berlangsung meriah dihadiri ratusan orang tua dan anak-anak.

Teknologi Smartick yang dirancang di Spanyol dan telah digunakan di lebih dari 190 negara ini mengajak seluruh anak Indonesia untuk membangun pondasi matematika sejak dini melalui kebiasaan latihan 15 menit setiap hari.

Teori dan cara belajar Smartick ini juga telah disarankan oleh profesor dari Massachusetts Institute of Technology, Oakland University, dan Johns Hopkins University, Amerika Serikat.

Cara belajar matematika 15 menit setiap hari ini dilandasi untuk membangun hubungan keterikatan anak dan matematika dengan cara yang menyenangkan, kontekstual, dan
disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing anak.
Di platform Smartick, anak-anak akan terlebih dahulu mendapatkan asesmen yang akan menyesuaikan materi dan pola pembelajaran mereka.
Platform Smartick dapat digunakan sejak anak usia 4-14 tahun dengan metode berlangganan (subscription) per bulan.

CEO & Co-Founder Smartick Indonesia, Galih Sulistyaningra mengatakan, “Matematika adalah pondasi yang penting untuk membangun keterampilan berpikir dan karakter anak dalam menyelesaikan tantangan dan membuat keputusan. Untuk itu, matematika harus dibuat menyenangkan dan diajarkan bukan dengan cara yang seragam namun disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak.”

Galih menambahkan, “Dan yang tak kalah penting juga menjelaskan implementasi matematika dalam kehidupan keseharian mereka. Inilah yang akan ditemukan oleh para orang tua dan anak di dalam platform Smartick Indonesia.”

COO & Co-Founder Smartick Indonesia, Barry Calvin Sianturi, mengatakan, “Walaupun teknologi Smartick dirancang di Spanyol, bukan berarti ini tidak akan relevan untuk masyarakat Indonesia. Kami telah mengadaptasi teknologi ini dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan orang tua dan anak Indonesia.”

Barry menegaskan, “Dan yang terpenting adalah adanya metode asesmen yang inovatif yang akan membentuk pola pembelajaran dan materi belajar yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak. Setiap anak pasti membutuhkan pendekatan belajar matematika yang berbeda, tidak bisa diseragamkan.”

“Ini penting bagi kami karena kami memiliki tujuan membangun masa depan generasi muda yang kritis dengan tingkat literasi dan numerasi yang tinggi,” lanjutnya.
Dengan hadirnya Smartick Indonesia di tengah masyarakat, Galih dan Barry ingin
mengajak seluruh anak Indonesia melihat matematika sebagai subyek yang menyenangkan dan relevan.

Galih menjelaskan, “Literasi dan numerasi adalah subyek ilmu yang luas. Matematika tidak bisa diperkenalkan secara langsung melalui rumus dan hitungan, namun terlebih dahulu adalah konteksnya.”
“Di Smartick Indonesia, pada usia dini anak akan diajak mengenal literasi dan numerasi menggunakan pengelompokan bentuk, warna, dan benda. Hal ini penting dan sejalan dengan tahap perkembangan anak,” tutup Galih.

Latar belakang Galih dan Barry di bidang pendidikan yang menjadi pendorong keduanya untuk menciptakan dampak yang luas melalui Smartick Indonesia.
Sebelumnya, Galih adalah tenaga
pendidik yang bergelar Master di University College London dengan pengalaman STEAM Education.
Barry adalah seorang akademisi dengan latar belakang yang kuat di bidang matematika dari Universitas Indonesia dan Imperial College London.
Smartick Indonesia akan dapat dinikmati dan digunakan oleh seluruh orang tua dan anak di Indonesia mulai Februari 2025.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Smartick Indonesia, silahkan mengunjungi website www.smartick.id dan Instagram @smartickindonesia.
