Optimalkan Sinergi antara Regulator, Founder dan Industri dalam Tingkatkan Ketahanan Ekonomi di 2025, Qverse Hadirkan Quorum 3.0

JagatBisnis.id, Jakarta, 14 Oktober 2024 – Qverse baru saja mengadakan perhelatan acara tahunan Quorum 3.0 pada 10 Oktober 2024 lalu di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

Para pembicara di acara Quorum 3.0, forum tahunan yang diadakan oleh Qverse.

Dalam acara diskusi yang telah memasuki tahun ketiga ini, hadir enam pembicara. Antara lain Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, H. Muhammad Jusuf Kalla; Direktur Standarisasi dan Sertifikasi Usaha Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hanifah Makarim; Founder Init-6 dan Bukalapak, Achmad Zaky; Deputy CEO PT Bluebird Tbk, Sigit Djokosoetono; Direktur Digital Business Telkom Indonesia, Fajrin Rasyid, dan Co-Founder Hachi Group, Githa Nafeeza.

Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, H. Muhammad Jusuf Kalla memberikan arahan kepada para founder dalam menghadapi tantangan ekonomi makro di tahun 2025.

Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan ke-12, H. Muhammad Jusuf Kalla di acara Quorum 3.0, forum tahunan yang diadakan oleh Qverse.

Dalam sambutannya, Jusuf Kalla menegaskan pentingnya para pengusaha bersikap optimis dalam melihat tantangan. Namun juga bersikap realistis untuk melakukan ekspansi dan pengembangan bisnis yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan pertumbuhan perusahaan.

(Kiri) Gena Bijaksana, CEO Qverse dan Jusuf Kalla.

Senada dalam hal ini, Founder init-6 dan Bukalapak, Achmad Zaky, dalam paparannya menyebutkan, para emerging companies tmemiliki daya saing dalam hal pemahaman terhadap konsumen lokal sehingga dapat menghadirkan produk yang dibutuhkan oleh market. Sehingga menghindari adanya perang harga yang dapat mengabaikan kualitas produk. Selain itu, produk lokal juga memiliki keuntungan dalam hal adaptasi yang lebih cepat.

Founder init-6 dan Bukalapak, Achmad Zaky memaparkan pentingnya fokus terhadap
pengembangan produk yang berkualitas agar tidak mengikuti perang harga.

Namun di sisi lain, penyertaan modal, dukungan ekosistem yang terintegrasi, dan pengembangan research & development (R&D) masih menjadi hal yang harus ditingkatkan bagi emerging companies di Indonesia untuk terus bertumbuh.

Melalui Quorum 3.0, Qverse menegaskan komitmennya untuk mendukung para founder dalam hal penyertaan modal berbentuk pinjaman (venture debt) tanpa membutuhkan traditional collateral,

Founder init-6 dan Bukalapak, Achmad Zaky memaparkan bahwa para emerging companies memiliki daya saing dalam hal pemahaman terhadap konsumen lokal dan produk lokal memiliki keuntungan dalam hal adaptasi yang lebih cepat.

Qverse ingin membantu para founder dalam mengatasi tantangan permodalan dengan skema fair funding dan risk sharing yang disesuaikan dengan masing-masing kebutuhan bisnis.

Di tahun 2024, Qverse telah bertemu dengan lebih dari 2.000 founder dan bisnis lokal, dan telah memberikan dukungan pendanaan kepada 107 bisnis serta mendukung pertumbuhan bisnis lokal sebesar 6 kali lipat sejak menjalin kerjasama.

Dalam sesi diskusi dengan para pemain industri itu, CEO Qverse Gena Bijaksana menekankan pentingnya memiliki pemahaman core value apa saja yang dibutuhkan dalam menciptakan ketahanan bisnis.

Diskusi antara pelaku industri dalam acara tahunan Quorum 3.0.
(Kiri ke kanan) Githa Nafeeza, Co-Founder Hachi Group; Fajrin Rasyid, Direktur Digital Bisnis Telkom Indonesia; Sigit Djokosoetono, Deputy CEO PT Bluebird Tbk, dan Gena Bijaksana, CEO Qverse.

Di antaranya memberikan pelayanan after sales yang terbaik dan menciptakan budaya perusahaan yang berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia.

Gena menegaskan,“Kami yakin tahun 2025 masih dapat menjadi tahun yang optimis bagi para pelaku industri dan founder dengan memfokuskan pada pengembangan produk yang berkualitas, dan dukungan layanan yang mengutamakan kebutuhan dan kenyamanan konsumen.”

Perhelatan acara tahunan Quorum 3.0 pada 10 Oktober 2024 di Hotel Mulia, Jakarta dihadiri lebih dari 200 Founder dan CEO dari berbagai brand lokal ternama tanah air.

“Untuk memiliki dua hal tersebut, sangat dibutuhkan kultur budaya perusahaan dan investasi terhadap peningkatan kemampuan sumber daya karyawan.” imbuhnya.

Gena menambahkan, “Di tahun 2025, Qverse akan fokus untuk bertemu dengan lebih banyak pelaku bisnis. Jika di tahun ini kita sudah bertemu dengan 2.000 pebisnis lokal, maka tahun depan targetnya akan kita naikkan menjadi double. Selain itu, wilayah cakupan Qverse tidak hanya akan berpusat di Jabodetabek saja. Medan, Padang, Bali, Jogja, Semarang, Surabaya, Malang, dan Makassar akan menjadi fokus Qverse di tahun 2025.”

JagatBisnis.id

error: